Selasa, 24 Februari 2009

Hidayat Merasa Direndahkan

Ia menilai usulan itu hanya sikap pribadi kader PKS.

JAKARTA - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, menganggap wacana yang menduetkan dirinya sebagai calon wakil presiden dengan calon presiden dari partai lain telah merendahkan partainya. "Pemilihan (legislatif) belum dimulai, tapi PKS sudah divonis hanya jadi calon wakil presiden," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat kemarin.

Ia tak menunjuk langsung pihak yang ditudingnya telah merendahkan PKS. Sebab, wacana tentang duet Hidayat dengan Jusuf Kalla, yang disokong para pengurus daerah Partai Golkar sebagai calon presiden, justru disampaikan Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta.

Anis mengatakan pasangan Kalla-Hidayat memenuhi kriteria yang dipakai PKS, karena merupakan kombinasi tokoh asal Jawa dan luar Jawa. Keduanya juga dianggap pas sebagai simbol tokoh beraliran nasionalis dan Islam. “Golkar-PKS itu nasionalis-Islam. Kami masih berpegang pada parameter itu,” ujarnya.

Menurut Anis, duet Kalla-Hidayat akan menjadi pasangan tangguh untuk membendung laju Susilo Bambang Yudhoyono. “Kedua pasangan akan sama-sama kuat.”

Hidayat, yang juga menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, menegaskan hingga kini PKS belum resmi mengusung calon presiden atau wakil presiden dalam pemilu nanti. “Bukan mustahil perolehan suara PKS signifikan, sehingga bisa mengusung calon presiden sendiri.”

Mantan Presiden PKS ini menilai gagasan menduetkan dirinya dengan Kalla hanyalah usulan pribadi, dan bukan sikap resmi partai. Bahkan, kata Hidayat, namanya juga kerap disandingkan dengan para calon presiden seperti Yudhoyono atau Megawati Soekarnoputri.

Padahal, ia melanjutkan, “Di PKS, keputusan tentang calon presiden bukan keputusan pribadi." Hidayat mengaku siap maju dalam bursa pencalonan hanya jika partainya memberikan amanat untuk itu.

Karena itu, ia mempersilakan partai-partai lain yang ingin menggandeng kader PKS menghubungi Majelis Syuro sebagai lembaga tertinggi partai. Lembaga inilah yang berwenang memutuskan.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS Zulkiflimansyah menegaskan partainya akan mengajukan Hidayat Nur Wahid sebagai calon presiden bila perolehan suara pemilu lebih dari 20 persen. “Ada beberapa hal yang harus dikaji dari opsi-opsi yang ada,” katanya tentang kemungkinan lain yang akan ditempuh PKS.

Tentang usul pemasangan Hidayat sebagai wakil Kalla, Zulkiflimansyah mengatakan duet itu menarik karena kombinasi keduanya memenuhi unsur Jawa dan non-Jawa. “Opsi (duet) dengan SBY juga tak tertutup.”

Ia menambahkan, prinsipnya PKS membuka semua peluang sebelum kekuatan masing-masing partai terbukti melalui hasil pemilu legislatif. “Kami juga berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, Demokrat, dan Golkar,” katanya. “Lihat nanti mana yang terbaik.”DWI RIYANTO AGUSTIAR | GUNANTO E.S | TOMI ARYANTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar