Senin, 23 Februari 2009

Sultan Menilai Pencalonan Kalla Karena Berita

YOGYAKARTA -- Persaingan antara Jusuf Kalla dan Sri Sultan Hamengku Buwono X belum mereda. Setelah diultimatum Kalla beberapa waktu lalu, terakhir giliran Sultan menyindir Kalla. Menurut Sultan, Kalla menyatakan siap maju sebagai calon presiden karena dorongan pemberitaan media massa.

"Jika Pak JK jadi calon, itu kan hanya headline-nya (berita)," kata Sultan di Kepatihan, Yogyakarta, Sabtu lalu. "Itu hanya untuk membangun image."

Menurut Sultan, pernyataan Kalla belum menjadi keputusan partai. Calon presiden Golkar baru ditetapkan dalam rapat pimpinan nasional khusus, setelah pemilihan umum legislatif pada April nanti. "Jadi nggak ada logikanya kalau sekarang jadi calon presiden," ujar Sultan.

Jumat lalu, Kalla menyatakan siap bersaing dengan Susilo Bambang Yudhoyono jika mendapatkan dukungan daerah. Sebelumnya, Kalla pun selalu menyatakan calon dari Golkar baru diputuskan setelah pemilu legislatif.

Seusai pertemuan di rumah dinas Kalla, Kamis lalu, sejumlah pengurus daerah Golkar memang menyatakan dukungan mereka terhadap Ketua Umum Golkar itu. Tapi pengurus daerah lainnya masih ada yang mendukung Sultan, yang juga Wakil Ketua Dewan Penasihat Golkar.

Karena sama-sama mendapat dukungan daerah, Sultan mengatakan siap bersaing dengan Kalla. Namun, jika rapat pimpinan nasional khusus Golkar memilih Kalla, Sultan tak keberatan. "Kalau keputusannya seperti itu, semua kader Golkar harus tunduk."

Ketegangan di antara kedua tokoh mencuat sejak Sultan menyatakan siap maju sebagai calon presiden pada acara Pisowanan Agung akhir Oktober tahun lalu. Sejak itu kubu Sultan telah bermanuver mencari dukungan ke berbagai daerah.

Sultan pun sempat merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sultan sudah dua kali bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Langkah Sultan ini membuat berang Kalla. Di sela-sela perjalanan ke Amerika, Kalla mengultimatum Sultan untuk memilih tetap bergabung di Golkar atau memilih PDI Perjuangan. Bernarda Rurit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar