Kamis, 19 Februari 2009

Megawati Ragu Sultan Mundur

"Kalau ketokohannya belum nomor satu, kami harus realistis," kata Surya Paloh.

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri ragu Sri Sultan Hamengku Buwono X mundur dari bursa calon presiden apabila kalah populer dalam survei internal Partai Golkar.

"Apakah statement Sultan itu terbuka atau tidak," kata Megawati di Jakarta kemarin. "Saya waktu Rakernas (Rapat Kerja Nasional) bertemu dengan beliau, maka dengan adanya pernyataan itu saya akan mengkonfirmasikan kepada beliau juga."

Rapat Kerja Nasional III di Solo pada akhir Januari lalu sebelumnya menyebut Sultan sebagai kandidat terkuat pendamping Megawati untuk diusung sebagai pasangan calon oleh PDI Perjuangan. Selain Sultan, PDI Perjuangan memiliki nama lain, yakni Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Surya Paloh, dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Megawati menegaskan bahwa terbuka kesempatan calon wakil presiden lain di luar tokoh yang dimunculkan dalam rapat kerja di Solo, Jawa Tengah. "Kami terbuka bagi yang mau mencalonkan cawapres (calon wakil presiden)," kata Megawati. "Tidak hanya yang tersebut (kandidat kuat)."

Selain "ditimang" PDI Perjuangan, Sultan tetap berusaha maju sebagai calon presiden lewat Partai Golkar. Dia menyatakan siap bersaing dengan tokoh Golkar lain dalam penjaringan partai tersebut. Namun, Sultan menyatakan siap mundur dari bursa calon presiden Golkar apabila kalah populer dalam survei internal.

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh mengatakan setiap kandidat di internal Partai Golkar memiliki kesempatan sama dalam penjaringan, termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono X. Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum Partai Golkar tak berhak memveto atau privilese untuk lebih diunggulkan dibanding kandidat lainnya.

Sesuai dengan keputusan, kata dia, Golkar menjaring nama dari daerah-daerah. Setelah nama-nama itu dikumpulkan, akan dilakukan survei. "Siapa pun nama yang berhasil keluar akan didukung penuh oleh partai," kata dia. "Kalau ketokohan (calon internal)-nya belum di posisi nomor satu, kita harus realistis." EKO ARI | DWI RIYANTO | AQIDA S

Siap Hadiri Ciganjur II

JAKARTA - Megawati menyatakan mempertimbangkan hadir dalam pertemuan bersama tiga tokoh lain di kediaman Abdurrahman Wahid alis Gus Dur di Ciganjur, Jakarta. "Akan saya pertimbangkan," kata dia kemarin. Acara digagas untuk mempertemukan kembali empat tokoh, yakni Megawati, Amien Rais, Abdurrahman Wahid, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sang penggagas, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas, menyatakan optimistis keempat tokoh itu bersedia datang. "Untuk kebaikan bangsa ini masak tidak mau," kata dia. Taufiq menjelaskan bahwa pertemuan Ciganjur II akan berlangsung dalam waktu dekat.

"Mungkin pertemuannya minggu-minggu ini," katanya di sela acara peluncuran buku Jembatan Kebangsaan di gedung MPR/DPR. Agendanya, kata dia, "Ngobrol-ngobrol saja dulu."

Pertemuan serupa pernah dilakukan keempatnya pada masa pemerintahan B.J. Habibie, yang kemudian melahirkan maklumat Ciganjur. Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid, mengatakan pertemuan Ciganjur jilid II akan berlangsung di rumahnya. "Kami masih mencari waktu yang fixed," kata Yenny. Pertemuan hanya membahas wacana kebangsaan. DWI RIYANTO A | EKO ARI W

Tidak ada komentar:

Posting Komentar